Arak atau khamar adalah suatu jenis minuman yang dapat
memabukkan maka bila diminum akan berakibat rusaknya mental manusia yang
meminumnya dan fisiknya pun akan rusak pula.
Allah Swt telah mengharamkan Khamar dan dasar hukum
diharamkannya minuman tersebut yaitu dalam surat Al-Maidah ayat 90 yang
artinya: “sesungguhnya Minum khamer, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi
nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syetan, Karena itu
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Diantara hadis-hadis yang disepakati ulama menerangkan
keharaman khamar adalah sabda pimpinan kita Rosulullah SAW “ Tidak akan masuk
surga peminum arak”
Dari Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya beliau bersabda :
“barang siapa yang meminum khamer didunia, maka Allah akan memberinya minum
bisa (racun) dari ular-ular yang hitam dengan tempat minuman yang berjatuhan
daging-daging wajahnya dalam tempat minuman, sebelum dia sempat meminumnya,
lalu apabila dia sempat meminumnya berjatuhan daging dan kulitnya dan merasa
terganggu semua penghuni neraka karna dibuatnya.”
Ketahuilah bahwa sesungguhnya, peminumnya, Pemeras, Orang
yang minta diperaskan, pembawa orang yang khamer itu dibawakan kepadanya, dan
pemakan uang dari harga khamer itu semuanya bersekutu didalam dosanya. Allah
Swt tidak akan menerima dari mereka, baik shalat, puasa, dan haji sehingga
mereka mau bertobat, jika mereka mati sebelm bertobat nyatalah bagi Alloh untuk
memberi minum mereka dengan setiap teguk yang mereka minum di dunia, dengan
nanah jahannam. Ingat, sesungguhnya setiap yang memabukkan adalah haram seperti
khamer adalah haram.
Sebagaimana ditegaskan oleh rosulullah SAW:
“Segala sesuatu yang memabukkan itu haram”
Dari Al-Abbas bin mirdas “ sesungguhnya pernah dikatakan
kepadanya Mengapa engkau tidak minum
khamar,? Sesungguhnya ia akan menambah kesehatanmu” Berkatalah dia “Aku tidak
akan mengmbil kebodohanku melalui tanganku sendiri, lalu aku masukkan khamer ke
dalam perutku. Dan akupun tidak kalau aku pagi-pagi menjadi pemimpin kaumku,
sedang sore harinya aku menjadi orang yang tolol dari mereka.
Al-Baihaqi Meriwayatkan dari Ibnu Umar ra: sesunggunya nabi
Muhammad SAW bersabda “Jauhilah pangkal dari semua tindakan Menjijikkan, karena
sesungguhnya dahulu ada seorang lelaki dari orang yang hidup sebelum kamu, Dia
selalu beribadah dan mengasingkan diri dari manusia, kemudian seorang perempuan
jatuh hati padanya dan mengirimkan seorang pelayan kepadanya dan berkata, : “ Kami
mengundangmu untuk suatu kesaksian”. Maka masuklah laki-laki itu dan ketika ia
masuk pintu perempuan itu menguncinya, sehingga ketika dia datang pada seorang
perempuan cantik, bersih, sedang duduk, dan disampingnya terdapat seorang anak
dan sebuah gelas yang berisikan Khamer. Berkatalah perempuan itu :
“Sesungguhnya kami tidak mengundangmu untuk sebuah kesaksian, tapi aku sendiri memanggilmu
untuk melakukan dua pilihanmembunuh anak ini dan menggauli aku, atau minum
segelas khamer, Kalau engkau tidak mau aku akan menjerit dengan kehadiranmu dan
membuat engkau malu” setelah laki-laki itu melihat bahwa sesungguhnya dia
terpaksa harus melakukan itu maka berkatalah Ia: “beri sajalah aku segelas
Khamer” lalu perempuan itu memberinya minum dan berkatalah laki-laki itu
“Tambahkanlah kepadaku” demikian tidak henti-hentinya sehingga dia menggauli
perempuan itu dan membunuh anak tersebut.
Dari cerita diatas dapat kita ambill kesimpulan bahwa khamar
adalah Sumber bencana dan malapetaka. Maka dari itu jauhilah Khamer , Karena
sesungguhnya Demi Allah tidak dapat berkumpul keimanan sesorang dan khamer
dapat merusak kesehatan jasmani dan rohani manusia.
Diriwayatkan oleh Ummi Salamah ra, Dia berkata “ seorang anak
perempuan sedag sakit, lalu aku membuat tuak untuknya di dalam sebuah kendi,
Masuklah rosulullah Saw. Sedang kendi itu mendidih : Bertanyah beliau : “Apa
ini hai Abu Sallamah?” lalu aku menuturka kepada beliau bahwa sesungguhnya aku
akan mengobati dengannya pada anakperempuanku,
Bersabdalah beliau : “Sesungguhnya Allah tidak menjasikan
obat umatku didalam apa yang dia haramkan atas mereka”
No comments:
Post a Comment