beranda

Friday, January 20, 2012

RAHASIA TERSEMBUNYI DARI KEKUATAN IKHLAS

RAHASIA TERSEMBUNYI DARI KEKUATAN IKHLAS


Allah SWT telah berfirman, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya mereka menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. Al-bayyinah :5)

Allah SWT telah berfirman, “Ingatlah hanya kepunyaan Allah agama yang bersih (dari syirik)”.(QS. Az-zumar:3)

Rosulullah Saw telah bersabda “Bahwa Allah SWT telah berkata, Keikhlasan itu salah satu rahasia-ku yang aku titipkan dalam hati hamba-ku yang aku cintai”


Diantara Bani israil, ada seorang laki-laki yang ahli ibadah.Ia beribadah kepada allah dengan masa waktu yang lama kemudiaan datang orang-orang kepadanya, mereka berkata, “Disini ada suatu kaum yang menyembah pohon, bukannya kepada Allah SWT”

Maka ia marah mendengar itu. Kemudian ia mengambil kapak , menyandangnya di atas pundaknya, dan menuju pohon itu untuk menebangnya.

Kemudian iblis menyambutnya dengan bentuk seorang tua. Ia berkata, “hendak kemana engkau?”

Orang alim itu menjawab, “Aku hendak menebang pohon ini”

Iblis berkata, “Ada perlu apa engkau dengan pohon itu? Engkau tinggalkan ibadah dan kesibukanmu dengan dirimu dan memusatkan diri untuk selain itu”

Orang alim berkata, “Sesunguhnya ini termasuk ibadahku”

Iblis berkata,”Aku tidak membiarkanmu unutk menebangnya”

Maka orang alim itu berkelahi dengan iblis dan membantingnya serta menduduki dadanya dan iblispun kalah. maka iblis berkata “lepaskan aku supaya ku bicara denganmu”

Orang alim itu berdiri meninggalkannya dan berkatalah iblis kepadanya “Hai orang ini, sesungguhyna Allah SWT telah menggugurkan kewajiban ini darimu dan tidak mewajibkannya atas dirimu. Engkau tidak menyembahnya. Allah SWT mempunyai nabi-nabi dibumi. Andaikata Allah menghendaki niscaya Dia mengutus mereka kepada penduduk bumi dan menyuruh mereka menebangnya”

Orang alim itu berkata “pohon itu harus ditebang”. Iblis itu menyerangnya dan orang alim itu mengalahkan dan membantingnya serta menduduki dadanya.

Maka iblis tidak berkutik, kemudian iblis berkata kepadanya.”Maukah engkau mendapatkan sesuatu yang memutuskan antara aku dan kamu, sedangkan ia lebih baik dan berguna untuk kamu!”


Orang alim menjawab”Apakah itu?” Iblis menjawab lepaskanlah aku nanti akan kukatakan padamu” setelah dilepaskan, Iblis berkata “Engkau seorang laki-laki miskin yang tidak punya apa-apa. Engkau minta-minta kepada orang yang meberimu nafkah. Barangkali engkau ingin member saudara-saudaramu dan membantu para tetenggamu serta menjadi kenyang dan tidak membutuhkan orang-orang”

Orang alim menjawab “ya”

Iblis berkata “Tinggalkan urusan ini dan aku akan meletakkan di dekat kepalamu setiap malam dua dinar. Setiap pagiengkau mengmbilnya, lalu engkau beri nafkah bagi diri dan anak-anakmu serta engkau berikan sedekah kepada saudara-sudaramu. Hal itu lebih berguna bagimu dan kaum muslimin daripada menebang pohon ini yang tertanam di tempatnya dan tidak membahayakan mereka bila ia ditebang. Penebangan pohon ini tidak berguna bagi saudara-saudaramu orang mukmin” Orang alim itu merenungkan perkataan iblis dan berkata ”Benarkah orang tua itu Aku bukan seorang nabi yang wajib menebang, sehingga aku tidak mendurhakai-Nya jika meninggalkannya. Apa yang disebutkanyya lebih banyak manfaatnya.

Kemudian orang alim itu memintanya berjanji untuk menepati imbalan itu dan bersumpah. Kemudian orang alim itu kembali ke tempat ibadahnya.

Keesokan paginnya orang alim itu melihat dua dinar didekat kepalanya, maka ia pun mengambilnya. Begitu pula esoknya. Kemudian di waktu pagi hari ketiga tidak ada lagi uang itu di dekat kepalanya , demikian pula di hari berikutnya ia tidak mendapatkan apa-apa. Maka ia pun marah dan mengambil kapaknya dan menyandangnya.

Kemudian iblis menyambutnya dalam bentuk orang tua, Iblis berkata”Hendak kemana engkau?”

Orang alim itu menjawab “Aku akan menebang pohon itu”

Iblis berkata “Engkau berdusta Demi Allah, engkau tidak mampu dan tidak ada jalan bagimu kepadanya”. Maka orang alim itu berusaha menebangnya untuk membantingnya seperti yang dilakukan pertama kali. 
Iblis berkata “Mustahil”. Kemudian iblis menang dan dia membantingnya. Ternyata orang alim itu seperti burung pipit di antara kedua kakinya dan iblis duduk diatas dadanya seraya berkata, “Berhentilah engkau dari perbuatan itu atau aku akan membunuhmu.”

Orang alim itu memandang, ternyata ia tidak punya tenaga

Orang alim itu berkata “Hai Iblis, Engkau telah mengalahkanku, Biarkan aku dan beritahulah aku bagaimana engkau mengalahkan aku sekarang, sedangkan waktu dulu engkau tidak ada apa-apa nya, engkau dengan mudah yang aku kalahkan.

Maka iblis menjawab “Karena pertama kalinya engkau marah karena Allah SWT dan niatmu adalah Akhirat, Maka allah SWT menundukkan aku bagimu. Kali ini engkau marah karena dirimu dan dunia, maka aku berhasil mengalahkanmu” Cerita ini sesuai dengan pirman Allah SWT “Kecuali hamba-hambaku yang mukhlis di antar mereka” (Qs. Al-Hijr-40) Adalah ma’ruf memukul dirinya seraya berkata “Hai Nafsu, Ikhlaslah engkau supaya selamat"

Ihya' Ulumuddin




No comments:

Post a Comment