ORANG YANG MENYOMBONGKAN DIRI DARI MENYEMBAH ALLOH AKAN MASUK NERAKA JAHANNAM
“Barangsiapa yang memegang kuasa
tentang sesuatu urusan kaum muslimin, lalu dia memberikan suatu tugas kepada
seseorang, sedangkan dia mengetahui bahwa ada orang yang lebih baik daripada
orang itu, dia telah mengkhianati Allah, RasulNya dan kaum muslimin.” (Hadis
Riwayat Al-Hakim)
“Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Al
Mu’min: 60)
Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(QS. Al Baqarah 2:216)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. Al Baqarah: 186)
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya,
ia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri. Tetapi
setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, ia kembali melalui (jalan yang
sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdo’a kepada Kami untuk (menghilangkan)
bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi
orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan” (QS. Yunus : 12)
“Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS Ibrahim : 7)”
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap
mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah
mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
(QS. Al-Isra’17:24)
Dan tidaklah sama (kesan dan hukum)
perbuatan baik dan perbuatan jahat. Tolaklah (kejahatan yang ditujukan
kepadamu) dengan cara yang lebih baik; apabila engkau berlaku demikian maka
orang yang menaruh rasa permusuhan terhadapmu, dengan serta merta akan menjadi
seolah-olah seorang sahabat karib. ( fussilat 34 )
Dari Anas berkata, Rasulullah bersabda, janganlah
seseorang menangan-angankan kematian karena musibah yang menimpanya, jikalah
dia harus menginginkan, maka katakanlah, “Ya Allah hidupkanlah aku jika
kehidupan itu lebih baik bagiku dan matikanlah aku jika kematian itu lebih baik
bagiku”
“Dia Yang menciptakan segala
sesuatu, lalu Dia menetapkan atasnya takdir (ketetapan) yang
sesempurna-sempurnanya”(qs 25 :2)
Dijadikan indah pada (pandangan)
manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia;
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Al-Imraan 3:14)
“Dunia adalah perhiasan dan
sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah.” (HR. Muslim).
“Hai orang-orang yang beriman
bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga
(diperbatasan negerimu) dan bertawakalah kepada Allah supaya kamu beruntung.”
(QS Al Imran 200)
“Ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah
kembalimu.” (QS. Luqman 31:14)
IBU UTAMA
Nabi S.A.W bersabda yang bermaksud : Ada 4 di pandang sebagai ibu yaitu :
1) Ibu dari segala OBAT adalah SEDIKIT MAKAN.
2) Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERCAKAP.
3) Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA
4) Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR.
Nabi S.A.W bersabda yang bermaksud : Ada 4 di pandang sebagai ibu yaitu :
1) Ibu dari segala OBAT adalah SEDIKIT MAKAN.
2) Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERCAKAP.
3) Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA
4) Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR.
Sesungguhnya shalat itu mencegah
dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar (QS. Al Ankabut (29) ; 45)
“Kami perintahkan kepada manusia
supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan
susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).” (QS. Al AhQaaf
46:15)
Katakanlah kepada wanita yang
beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya,
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau
ayah suami mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau
wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan
laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang
belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya
agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS.
An Nuur 24:31)
“Manusia itu mengikut agama
kawannya. Maka hendaklah diperhatikan siapa yang hendak dijadikan sebagai
kawannya.” (HR Tirmidzi)
Orang-orang yang beriman,
mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, mereka
mendapat pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (al-Baqarah: 277)
Orang yang hidup dengan berprinsip
yang teguh tidak akan hilang (dilupakan), tidak akan kehilangan dan tidak akan
mati (Arif bijak)
Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa yang kehidupannya seperti orang-orang Badui(bukan madani), dia
mengisolasi dirinya. Barangsiapa yang kehidupannya dari berburu, dia tergolong
orang yang lalai.” HR Abu Dawud dan Ahmad
Rasulullah saw. bersabda, “Orang
yang paling aku benci dan yang paling jauh majelisnya dari aku pada hari kiamat
adalah orang yang banyak omong, yang membuat dan bicara seenaknya, serta yang
menyombongkan diri (angkuh).” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, Abu Nuaim)
Rasulullah saw. bersabda, “Pukullah
anak-anakmu karena meninggalkan shalat pada usia sepuluh tahun dan pisahkan
tempat tidur mereka (lelaki dan perempuan) pada usia sembilan tahun, dan
kawinkanlah pada usia tujuh belas tahun jika memungkinkan.” (HR Ibnus-Sunni
dalam Awwalul Yaumi wal-Lail)
Rasulullah saw. bersabda, ” Satu
hukum Allah yang benar-benar diterapkan di muka bumi adalah lebih baik bagi
penduduk bumi dari pada mereka diberi hujan selama empat puluh pagi.” (HR Ibnu
Majah, Ahmad, an-Nasa)
Rasulullah saw bersabda, Tali temali
Islam akan terlepas (putus), orang-orang akan berpegangan kepada tali
berikutnya. Tali yang pertama kali lepas (putus) adalah hukum (syariah) dan
yang terakhir adalah sholat.” HR Ahmad, Ibnu Hibban, al-Haakim)
Rasulullah saw bersabda, “Waspadalah
terhadap perbuatan kezaliman karena kezaliman adalah kegelapan di hari kiamat.
Jauhilah kekikiran karena kekikiran telah membinasakan orang-orang sebelum
kamu, mengantarkan mereka kepada pertumpahan darah di antara mereka dan
menghalalkan segala cara.” (HR Muslim dari Jabir bin Abdullah r.a)
“Rasulullah ditanya tentang sesuatu
yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga, lalu beliau menjawab,
‘Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik.’ Beliau juga ditanya tentang perkara
yang paling banyak mengantarkan orang masuk ke neraka, beliau menjawab, ‘Mulut
dan kemaluan.’” (HR Tirmidzi)
Robbanaa hab lanaa min azwaajinaa
wadzurriyaatinaa qurrota a’yun. Waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa (Q.S. Al
Furqaan: 74). Aamiin. (Ya Roob kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri
kami dan keturunan sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertaqwa).
“Rasa takut terhadap manusia jangan
sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar
kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya.” (HR Ahmad)
Rencana jahat apabila terdapat pada
diri seseorang maka akan kembali akibatnya kepadanya.”Rencana jahat itu tidak
akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri.” (Faathir: 43)
No comments:
Post a Comment